Penemuan Watu Gong Kendang dan Bonang Wonosobo

SURUDAN_ Penemuan Watu Gong , Kendang dan Bonang di Wonosobo merupakan benda purbakala menyerupai replika gamelan yang terbuat dari bebatuan kuno yang mirip gong, kendang, bonang, dan beberapa bentuk lain tampak bergelimpangan tidak tertata di tengah tegalan milik salah seorang warga Dusun Sawangan Kecamatan Tumenggungan Kabupaten Wonosobo.

surudan.blogspot.com-batugong/>
Watu Gong

Pemilik lahan, Bapak Sarman (55 th), mengatakan bahwa bebatuan berukuran cukup besar menyerupai bentuk gamelan ini sudah ada di kebunnya sejak lama , bahkan lahan tersebut adalah turun temurun warisan dari orang tuanya, menurut Bapak Sarman meski keberadaan bebatuan itu sudah lama namun belum ada perhatian yang serius dari pemerintah setempat, beliau hanya bisa melakukan perawatan seadanya saja , Padahal dengan di temukannya benda purbakala di Dusun Sawangan Kecamatan Tumenggungan bisa menjadi salah satu destinasi wisata baru di Wonosobo yang selama ini memang dikenal kaya dengan situs-situs kuno seperti ini , selain itu juga untuk melestarikan benda benda purbakala , seharusnya ada upaya serius untuk menggali unsur budaya maupun sejarah yang melekat di dalamnya,” tuturnya.
surudan.blogspot.com-batugong/>

Barang-barang peninggalan zaman dahulu itu antara lain berupa gong, kendang, bonang, dan lain-lainnya. Sebagian ada yang terlihat penuh dan masih utuh, tetapi lebih banyak yang terpendam dibandingkan yang muncul di permukaan tegalan , kondisi tempat itu saat ini tidak lebih dari sebuah tegalan, lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman atau tahunan , lokasinya hanya seratusan meter dari jalan pedesaan dengan jarak sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Wonosobo.

Aneka  bunga setaman terlihat di beberapa sudut , menjelaskan kondisi tempat itu sering juga digunakan orang untuk melakukan tirakat ,  sekilas seperti di sebuah taman dengan seperangkat gamelan yang terbuat batu tergelar di atas sepetak lahan kebun berukuran kurang lebih 600 m , di dukuh Sawangan Tumenggungan Selomerto ,  peninggalan kuno berupa alat gamelan terbuat dari bebatuan  bukanlah satu-satunya benda purbakala yang di temukan ,  sekitar lima ratus meter terdapat juga situs benda purbakala berupa dua arca tengah bersemedi.
surudan.blogspot.com-batugong/>

Menurut warga sekitar sering terdengar suara gamelan setiap senin wage di sekitar di temukanya bebatuan purbakala itu , diceritakan oleh Suratno (penjaga situs Watu Gong), bebatuan kuno yang menyerupai alat-alat musik tradisional gamelan itu sudah lama berada disini dan masyarakat desa Temenggungan tidak tau persis siapa yang membuatnya, paling hanya cerita secara turun-temurun, katanya , beliau juga menambahkan, cerita yang beredar secara turun temurun menyebukan bahwa keberadaan situs Watu Gong dikait-kaitkan dengan legenda Lutung Kasarung dari kerajaan Pasir Luhur dengan rajanya yang tersohor Raden Kamandaka , dulu daerah ini merupakan bagian dari kerajaan Pasir Luhur, secara kebetulan atau tidak dikomplek situs Watu Gong juga terdapat kepala arca yang bentuknya menyerupai lutung (monyet) , konon kepala arca yang menyerupai lutung (monyet) ini merupakan penjelmaan Raden Kamandaka , tapi suaranya terdengar sampai hampir menjelang shubuh lho mas, katanya. Menurut cerita orang-orang tua dulu, bila terdengar suara gamelan dari lokasi Watu Gong, itu bertanda Raden Kamandaka sedang menjamu tamu-tamunya dari kerajaan lain , menurut legenda Raden Kamandaka adalah putra Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran, beliau datang ke kerajaan Pasir Luhur untuk memperistri Dewi Ciptoroso, putri Adipati Pasir Luhur yang wajahnya mirip ibunnya , kisah perjalanan asmara Raden Kamandaka dengan Dewi Ciptoroso menemui banyak kendala , awal permintaan  Dewi Ciptoroso agar Raden Kamandaka menemuinya ditaman kaputren pada malam hari, ternyata kehadiranya itu diketahui oleh prajurit dan melaporkanya kepada sang Adipati , tentu saja kejadian ini membuat sang adipati marah , dari peristiwa inilah menjadi awal perselisihanya dengan Adipati Pasir Luhur yang terus berupaya untuk menangkapnya , Raden Kamandaka kemudian bertapa digoa Jatijajar dan mendapat petunjuk, bahwa niatnya untuk mempersunting Dewi Ciptoroso akan tercapai kalau ia sudah mendapatkan pakaian lutung (monyet). Begitulah cerita singkatnya.
surudan.blogspot.com-watugong/>
Galian Watu Gong

Situs bebatuan kuno yang berbentuk menyerupai alat musik tradisional gamelan gong, kendang, bonang dan tenong sekarang sedang dalam penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta ,dengan haran dari penelitian itu nantinya akan terungkap motif bebatuan purbakala itu.
Hingga saat ini lokasi tersebut masih di gali dan di teliti lebih lanjut seperti yang di kabarkan akun facebook bernama Nanang Yulianto
surudan.blogspot.com-batugong/>
Facebook Nanang Yulianto
Sekian artikel Penemuan Watu Gong Kendang dan Bonang Wonosobo semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penemuan Watu Gong Kendang dan Bonang Wonosobo"

Post a Comment